Kampung Gunung Katun

Kec. Baradatu, Kab. Way Kanan
Prov. Lampung

Loading

KAMPUNG GUNUNG KATUN

Hari Proklamasi Kemerdekaan R.I.
  • Hari
  • Jam
  • Menit
  • Detik
Info
SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI KAMPUNG GUNUNG KATUN KECAMATAN BARADATU KABUPATEN WAY KANAN PROPINSI LAMPUNG

Berita Kampung

Komentar Terbaru

Baru-baru ini publik dibuat terhenyak oleh sebuah video yang menyebar luas di media sosial. Seorang ibu dititipkan ke sebuah yayasan lansia oleh anak-anak perempuannya. Yang membuat hati semakin perih, mereka menandatangani surat perjanjian: setelah hari itu, mereka tidak boleh lagi melihat wajah ibunya, bahkan jika kelak sang ibu meninggal dunia, mereka tak akan diberi kabar.

Ketika ketua yayasan bertanya, “Tega?”

Kedua anak itu mengangguk.

Tanpa tangis. Tanpa ragu.

Seolah tak ada beban moral maupun luka batin.

Ribuan komentar netizen pun membanjiri unggahan itu. Mayoritas mengecam sikap sang anak yang dinilai tega, durhaka, dan tak tahu balas budi. Tapi jika kita renungkan lebih dalam, apakah semua ini hanya soal anak-anak yang tidak tahu berterima kasih?

Kita hidup di zaman ketika hubungan darah pun bisa tergerus oleh kepentingan pribadi dan tekanan hidup. Anak-anak yang seharusnya menjadi tumpuan dan pelipur orang tua di hari tua, kini justru tega melepas tangan. Tapi mereka sejatinya bukan hanya pelaku, mereka juga korban—korban dari sistem kehidupan sekuler yang kering dari ruh Islam.

Dalam sistem ini, hidup diukur dari manfaat. Segalanya ditimbang dari segi efisiensi dan kenyamanan. Maka tak heran, ketika orang tua dianggap sebagai beban—baik secara fisik, mental, maupun finansial—maka menitipkan mereka ke panti jompo menjadi pilihan yang dianggap “masuk akal”.

Kita mungkin bertanya-tanya, bagaimana mungkin ada anak yang begitu tega? Tapi kita tak tahu seperti apa luka yang mereka bawa. Mungkin sejak kecil, mereka tumbuh tanpa kehangatan cinta, tanpa tuntunan agama, tanpa dialog kasih sayang. Mungkin mereka pun dibesarkan oleh orang tua yang juga dulu terluka, yang dibesarkan oleh sistem yang tak memberi ruang bagi pendidikan ruhani. Maka durhakanya mereka hari ini bukan hanya salah mereka, tapi juga buah dari lingkungan dan sistem yang mencabut nilai birrul walidain dari dasar kehidupan.

Padahal Islam meletakkan kedudukan orang tua dalam posisi yang sangat mulia. Allah berfirman:

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah kamu mengatakan kepada mereka perkataan 'ah', dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia."(QS. Al-Isra: 23)

Betapa mulianya kedudukan orang tua hingga sekadar berkata “ah” pun dilarang. Maka menitipkan mereka tanpa harapan bertemu kembali, adalah kedurhakaan yang jauh lebih besar.

Sungguh, Islam tidak hanya memerintahkan anak untuk berbuat baik pada orang tua. Islam juga membentuk sistem kehidupan yang menjaga agar hubungan itu tetap hangat dan terhormat.

Dalam sistem Islam, pendidikan anak sejak dini diarahkan pada pembentukan akhlak dan ketakwaan. Negara menjamin pendidikan berbasis akidah. Masyarakat didorong untuk saling menasihati dalam kebaikan. Dan keluarga dibangun atas dasar cinta, tanggung jawab, dan iman, bukan sekadar kontrak sosial. Maka anak-anak tumbuh dengan pemahaman bahwa membahagiakan orang tua bukan beban, tapi jalan menuju surga.

Sejarah Islam penuh dengan teladan anak-anak berbakti. Lihatlah bagaimana Imam Syafi’i begitu berbakti kepada ibunya, atau bagaimana Uwais al-Qarni yang tak pernah meninggalkan ibunya hingga ia dikenal di langit karena baktinya, meski tak dikenal di bumi. Kisah-kisah itu lahir bukan dari ruang hampa, tapi dari masyarakat yang dibangun di atas sistem Islam yang mulia.

Hari ini, video tentang seorang ibu yang diabaikan anak-anaknya seharusnya tak hanya mengundang kemarahan sesaat. Tapi juga menjadi peringatan keras, bahwa kita telah terlalu lama hidup dalam sistem yang menjauhkan manusia dari nilai-nilai Rabb-nya.

Jika ingin generasi yang berbakti, maka kita tak cukup hanya mengingatkan mereka tentang pahala dan dosa. Kita harus mengubah sistem yang membentuk cara pandang dan perilaku mereka. Dan hanya Islam yang mampu membangun sistem seperti itu—yang tak sekadar mencetak anak cerdas, tapi juga anak yang bertakwa dan berbakti.

Beri Komentar

KAMPUNG

2.396

LAKI-LAKI

51,20%

LAKI-LAKI2.396penduduk

2.284

PEREMPUAN

48,80%

PEREMPUAN2.284penduduk

4.680

TOTAL

100,00%

TOTAL4.680penduduk

Layanan
Mandiri

Hubungi Pemerintah Kampung untuk mendapatkan PIN

Pemerintah Kampung

Kepala Kampung

JUAI FERAWATI, S.H

Tidak Ada di Kantor

Sekretaris Kampung

MASHURI, S.AG.

Tidak Ada di Kantor

Kaur Keuangan

YULIANTO

Tidak Ada di Kantor

Kaur Tata Usaha dan Umum

INDRA BANGSAWAN

Tidak Ada di Kantor

Kaur Perencanaan

MANSYAH

Tidak Ada di Kantor

Kasi Pemerintahan

DESI SANTIKA

Tidak Ada di Kantor

Kasi Pelayanan

ISNAINI

Tidak Ada di Kantor

Kasi Kesejahteraan

ELVA RESTI AGUSTINA

Tidak Ada di Kantor

Kepala Dusun 1 - Gunung Katun

NANANG

Tidak Ada di Kantor

Kepala Dusun 2 - Tebat Kangkung

IDRIS

Tidak Ada di Kantor

Kepala Dusun 3

AMIRUL MUKMININ

Tidak Ada di Kantor

Kepala Dusun 4 - Mulya Jaya

JOKO MUJIWAHONO

Tidak Ada di Kantor

Kepala Dusun 5 - Sri Mulyo

MUJIRAN

Tidak Ada di Kantor

Kepala Dusun 6 - Semoga Jaya

DEDI ANTONI

Tidak Ada di Kantor

Kepala Dusun 7 - Bukit Jambi

ARI SUSENO

Tidak Ada di Kantor

Kepala Dusun 8 - Ujan Mas

HERMANSYAH

Tidak Ada di Kantor

Kepala Dusun 9 - Srikatun

SUBAGIO

Tidak Ada di Kantor

Kepala Dusun 10

NOPI SAPITRI

Tidak Ada di Kantor

PERKEMBANGAN PENDUDUK

Bulan Ini

Lahir

0

Orang

Kematian

0

Meninggal

Masuk

0

Kedatangan

Pindah

0

Keluar

Tahun Sekarang

Lahir

1

Orang

Kematian

0

Meninggal

Masuk

23

Kedatangan

Pindah

0

Keluar

LAYANAN SURAT

Hari Ini

0

Surat

Kemarin

0

Surat

Minggu Ini

0

Surat

Bulan Ini

10

Surat

Bulan Lalu

14

Surat

Tahun Ini

177

Surat

Tahun Lalu

0

Surat

Total

201

Surat

Statistik Pengunjung
Sedang Online : 1
Hari ini : 7
Kemarin : 179
Total Pengunjung : 10.074
Sistem Operasi : Unknown Platform
IP Address : 216.73.216.203
Browser : Mozilla 5.0
Jam Kerja
Hari Masuk Keluar
Senin 08:00:00 16:00:00
Selasa 08:00:00 16:00:00
Rabu 08:00:00 16:00:00
Kamis 08:00:00 16:00:00
Jumat 08:00:00 16:00:00
Sabtu Libur
Minggu 08:00:00 16:00:00

Transparansi Anggaran

Pemerintah Kampung

JUAI FERAWATI, S.H

Kepala Kampung


Tidak Ada di Kantor

MASHURI, S.AG.

Sekretaris Kampung
Tidak Ada di Kantor

YULIANTO

Kaur Keuangan
Tidak Ada di Kantor

INDRA BANGSAWAN

Kaur Tata Usaha dan Umum
Tidak Ada di Kantor

MANSYAH

Kaur Perencanaan
Tidak Ada di Kantor

DESI SANTIKA

Kasi Pemerintahan
Tidak Ada di Kantor

ISNAINI

Kasi Pelayanan
Tidak Ada di Kantor

ELVA RESTI AGUSTINA

Kasi Kesejahteraan
Tidak Ada di Kantor

NANANG

Kepala Dusun 1 - Gunung Katun
Tidak Ada di Kantor

IDRIS

Kepala Dusun 2 - Tebat Kangkung
Tidak Ada di Kantor

AMIRUL MUKMININ

Kepala Dusun 3
Tidak Ada di Kantor

JOKO MUJIWAHONO

Kepala Dusun 4 - Mulya Jaya
Tidak Ada di Kantor

MUJIRAN

Kepala Dusun 5 - Sri Mulyo
Tidak Ada di Kantor

DEDI ANTONI

Kepala Dusun 6 - Semoga Jaya
Tidak Ada di Kantor

ARI SUSENO

Kepala Dusun 7 - Bukit Jambi
Tidak Ada di Kantor

HERMANSYAH

Kepala Dusun 8 - Ujan Mas
Tidak Ada di Kantor

SUBAGIO

Kepala Dusun 9 - Srikatun
Tidak Ada di Kantor

NOPI SAPITRI

Kepala Dusun 10
Tidak Ada di Kantor